Naskah Drama Terbaru - 5 Orang - Tema Keluarga
HILANGNYA PUTIH MELATI
SUARA SASTRA - Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga : HILANGNYA PUTIH MELATI. Teman - teman yang berbahagia, pada kali ini SUARA SASTRA akan kembali berbagi naskah drama terbaru. Naskah Drama ini bertema keluarg dengan pemeran 5 orang. Selamat membaca ya ...Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga : HILANGNYA PUTIH MELATI - SUARA SASTRA |
HILANGNYA PUTIH MELATI
Karya : Oktariana Putri
Tokoh-tokoh:
1. Fania Anggraeni sebagai Melati (kakak )
2. Nabila sebagai Mawar ( adik
3. Arifin sebagai Edo ( pacar Melati)
4. Lina sebagai Ibu Melati dan Mawar
5. Agus sebagai Ayah Melati dan Mawar
Sinopsis
Pada suatu Desa terdapat sebuah keluarga yang harmonis. Keluarga mereka di Desa itu sangat terkenal dengan kebaikannya. Mereka mempunyai dua anak perempuan yaitu Melati dan Mawar. Mereka berdua mempunyai kepribadian yang berbeda. Melati mempunyai kepribadian yang supel, namun dia terlalu berani kepada lelaki, sedangkan Mawar mempunyai kepribadian lebih pendiam, modis dan pintar. Karena perbedaan itu membuat orang tuanya lebih memperhatikan adiknya.
Suatu pagi hari saat mereka sekeluarga sedang sarapan di ruang makan terjadi kecemburuan sosial antara Melati dan Mawar
Ibu : Mawar sayang nanti pulang sekolah ibu jemput yah? Jangan naik angkutan umum bahaya. ( sambil menuangkan air minum untuk ayahnya)
Ayah : Iya Mawar kamu sekarang pulang sekolah d jemput ibu saja, kamu perempuan bahaya kalau pulang sedirian naik angkutan umum.
Mawar :( mengangguk seakan dia tidak ada pilihan lain untuk Mawar menolak )
Melati : Kenapa sih kalian selalu perhatikan Mawar? Sedangkan aku tidak pernah kalian perhatikan. Aku juga anak kalian bu, yah. ( sambil membawa tas yang ada di kursi dekat tempat duduk Mawar)
Melati memilih untuk segara meninggalkan meja makan dan langsng pergi ke sekolah tanpa menunggu adiknya yang sedang sarapan. Karena Melati kurang perhatian dari orang tuanya dia sering pulang sore dan memilih sering bertemu dengan Edo pacarnya. Karena terlalu sering bertemu akhirnya mereka keterlaluan melakukan hubungan seksual.
Edo : Sayang jangan menangis gitu, aku janji kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu aku bakalan tanggung jawab.( memeluk Melati mencoba menangkan Melati)
Melati : Bukan itu yang aku takutkan, aku masih sekolah kalau sampai aku hamil dan dikeluakan dari sekolah ibu sama ayah pasti marah sama aku Do. ( menangis di pelukan Edo)
Edo : Tenang dong sayang, Ibu sama Ayah kamu kalau sampai marah pasti cuma marah saat itu aja. Nanti juga setelah tenang mereka pasti biasa lagi. Lagian kamu belum tentu hamil sayang. ( melepaskan pelukannya dan duduk di kursi dekat tempat tidurya )
Sebulan telah berlalu Mawar saat itu berada di kamar Melati sedang mencari ikatan rambutnya yang seminggu lalu di pinjam oleh Melati, namun Mawar malah menemukan barang yang aneh.
Mawar : Kak ini apaan sih? ko Mawar nemu ini di kamar kakak ? ( Mawar terus meneliti barang itu dan keluar kamar)
Ibu : Mawar kamu pegang apaan itu ? ( mencoba mendekati Mawar)
Mawar : Gak tahu bu, Mawar nemu ini di kamar kakak bu. Makanya dari tadi Mawar panggil-panggil kakak juga bu. ( menyerahkan barang itu ke ibunya)
Ibunya menangis, kecewa saat menerima barang itu dari Mawar. Karena barang itu adalah test kehamilan. Dan yang membuat membuat ibunya menangis adalah hasilnya itu positif hamil. Saat Melati masuk rumah ibu dan ayahnya sudah menunggu dia di ruang tamu,
Melati : Assalamulaikum! Ayah, Ibu ada apa ko kaya yang ada masalah gitu? ( kebingungan sambil menutup pintu)
Ayah Duduk kamu ada yang mau kita tanyakan sama kamu! (wajah memerah karena menahan emosi)
Melati : iya Ayah.( sangat cemas karena Melati takut mereka tahu tentang kehamilan itu)
Ibu : Ini apa Melati? Siapa yang hamil? Dan kenapa ini ada di kamar kamu?( ibunya menangis sambil memperlihatkan test kehamilan )
Melati : Itu punya Melati bu, Melati hamil, dan usia kehimalan Melati sudah 1 bulan. Melati juga sudah mengndurkan diri dari sekolah. Melati ingin membesarkan anak ini meskipun masa depan Melati hancur. ( meangis terisak-isak)
Ayah : Apa? Kamu keluar dari sekolah? Ayah mati-matian mencari uang demi sekolah kamu dan Mawar karena ayah ingin lihat anak-anak ayah sukses, tapi sekarang kamu malah kecewakan ayah dan ibumu! Ayah benar-bear kecewa sama kamu! Gugurkan anak itu Melati kalau kamu masih ingin diakui dikeluarga ini. ( suara ayah mulai menaik dan sorotan matanya sangat tajam)
Ibu : Iya Melati gugurkan anak itu! Semestinya kamu sebagai kakak harus memberi contoh kepada adikmu Mawar bukan malah seperti ini.( menunduk tak bisa menahan air mata yang keluar dari matanya)
Melati : Tidak bu, Melati dengan Edo akan membesarkan anak kita berdua, tidak apa-apa Melati tidak diakui sebagai anak kalian juga, bukannya dari dulu juga Melati tidak pernah kalian akui kan? Selalu Mawar yang kalian bangga-banggakan. ( Melati pergi meninggalkan ruang tamu sambil menangis)
Ayah : Melati kamu benar-benar anak durhaka, ayah malu mempunyai anak sepertimu.( memukul meja dan terjatuh ke lantai terlihat menetes air matanya)
Melati setelah itu tidak pernah keluar kamar, dan ibu ayahnya pun sudah menganggap kalau anaknya hanya Mawar. Perlakuan orang tuanya seperti itu membuat Melati memutuskan untuk pergi dari rumahnya. Setelah sekitar enam bulan Melati tidak pulang ke rumahnya orang tua Melati mendapat kabar Melati sudah menikah dengan Edo, dan usia kehamilannya pun sudah semakin besar namun kehidupan mereka sangat memprihatinkan. Orang tua Melati tidak pernah menyesal telah memperlakukan dia seperti itu, karena andai saja Melati bisa diatur mungkin dia takkan seperti ini.
Nah, itulah teman - teman Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga : HILANGNYA PUTIH MELATI dari SUARA SASTRA . Semoga bermanfaat
Nah, itulah teman - teman Naskah Drama Terbaru 2022 - 5 Orang - Tema Keluarga : HILANGNYA PUTIH MELATI dari SUARA SASTRA . Semoga bermanfaat
TENTANG PENULIS
Oktariana Putri lahir di Tasikmalaya, 23 Oktober 1994. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SDN 3 Kertasari, menyelesaikan Sekolah Menengah Petama di SMPN 4 Ciamis, dan menyelesaikan Sekolah Menengah Atas di SMKN 1 Ciamis. Pada tahun 2013 melanjutkan studi pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sasatra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Galuh. Saat ini penulis bergiat di Komunitas Cipta Sastra Indonesia (KCSI) Prodi Dikastrasia Unigal.