Naskah Drama 4 Orang Tema Sosial dan Persahabatan : Di Warung Bu Karyo - suarasastra.com |
DI WARUNG BU KARYO
Karya : Ima Yuliama Sari
Terik matahari membuat tempat usang ini semakin gerah, dengan mesin – mesin besar di depannya yang beroperasi tanpa henti memekakan telinga. Menghasilkan benang – benang yang menjadi pakaian masyarakat di Negeri ini. Kepulan asap – asap dari pantat kendaraan menjadi pemandangan hari – hari. Kian siang kian ramai belum lagi lalu lalang kendaraan besar di sepanjang jalan membuat jalanan ini terasa sempit.Diseberang jalan tempatnya bekerja, ada warung kecil yang menjadi favorit dikala para buruh pabrik benang itu istirahat. Tak luput Dadang sang buruh baru pun ikut nimbrung bersama rekan – rekannya disana.
Buruh 1 : Akhirnya istirahat juga, ayo kita ngopi dulu di warung Bu Karyo.
Buruh 2 : Iya Mas, Sudah lelah aku ini. Dari pagi terus aja aku berdiri.
Buruh 1 : Sudahlah Mas, itukan resiko kita sebagai pegawai disini. Namanya juga kerja Pabrik, apalagi pabrik gede kaya gini pasti capek lah Mas. Masih syukur kita bisa istirahat, kalu enggak kan pening juga kepala.
Buruh 2 : Yowes Mas, yuk ah ngopi dulu. Udah laper juga nih.
Tanpa malu, Dadang dari jauh memperhatikan kedua orang tadi. Dengan sikap sok sopan dia pura – pura tak melihat, padahal dari tadi dia sudah menguping pembicaraan mereka. Dalam hati, Dadang ingin ada yang mengajak dia untuk sekdar istirahat bersama. Karena dia belum mempunyai teman dekat yang selalu bersamanya. Tanpa disadari, ada yang mendekati Dadang.
Dadang : Iya Mas, saya Dadang. Saya baru satu minggu kerja disini . Maaf sebelumnya tidak memperkenalkan diri, saya belum kenal siapapun, jadi masih malu mas.
Buruh 1 : Ada apa ini ? Oooh.. kamu anak baru itu ya ? Ayo sekalian makan bareng disini, kita istirahat dulu di warung Bu Karyo. Lumayan ganjel perut buat nerusin kerjaa ampe nanti sore.Apalagi cacing si krempeng itu, udah pada demo didalem perutnya. Haaaa
Buruh 2 : Waaah Mas, parah ucapanmu, kaya diirinya sendiri gak laper aja. Krempeng – krempeng gini kan tenaganya kuat, sehat pula.iya kan Dang ?
Dadang : ( Hanya tersenyum ) Yu mas kita makan.
Mereka bertiga segera bergegas untuk istirahat ke warung Bu Karyo. Sebetulnya tak perlu lama untuk sampai disana, hanya saja memerlukan kesempatan yang baik untuk bisa menyebrangi jalanan yang saat itu ramai sekali oleh pengendara motor dan mobil.
Buruh 2 : Bu Karyoo, masak apa nih ? oh ya, hari ini boleh kasbon lagi kan Bu ? pelanggan ibu kan banyak, jadi gak bakalan rugi kalo aku kasbon lagi Bu.
Bu Karyo : Ndak bisa, wong hutangmu dua hari yang lalu aja belum dibayar mas, masa mau ngutang lagi.Bisa rugi aku kalo semua yang makan disini semuanya pada ngutang.Nanti uang buat belanja untuk hari besok dari mana, kalo hari ini gak ada pemasukan. Emang belanja gak puke uang apa !
Buruh 2 : Ya sudah Bu, hari ini saya gak usah makan. Biar kelaparan aja, paling nanti pingsan di tempat kerja. Cukup liatin yang yang lain makan juga, lumayan sari kenyangnya kerasa sampai lidah.
Buruh 1 : Sudahlah, makan saja. Nanti aku yang bayarin makan kamu hari ini. Tadikan cacing cacing diperutmu sudah demo. Daripada gak makan, nanti tambah demo lagi, Gawatkan ?
Bu Karyo : Tuh mas, temennya udah baik nawarin. Udahlah jangan gengsi, daripada kelaparan. Belum lagi nanti kasbonnya tambah lagi.
Buruh 1 : Iya tuh bener kata Ibu. Kamu jangan gengsi apalagi malu. Kita kan udah temenan lama, santai aja. Toh juga makan aja. Masa aku sama Dadang makan kamu enggak, kan gak enak jadinya.
Dadang : Iya Mas, gak papa jangan malu. Aku juga sekarang kan temen mas juga.
Buruh 2 : Kamu emang baik Mas. Emang aku bilang sudah berteman denganmu ? ( Menatap Dadang dengan nada sinis )
Buruh 1 : Sudahlah jangan guyon terus. Kapan kita makannya kalo kalian bicara terus. Perut nih harus diisi dulu, penting buat nambah tenaga lagi. Bentar lagi kita masuk, jadi udah deh cepet makannya.
Dadang : Iya Mas
Buruh 2 : Haaaaa... ( tiba tiba tertawa melihat tingkah laku Dadang yang diarasanya lucu )
Buruh 2 : Aduh – aduh, sungguh kau memang lucu. Aku sebenarnya menertawakanmu karena melihat mukamu yang aneh itu, saat aku tadi pura – pura tak menganggapmu sebagai teman. Rasanya seperti melihat orang yang jatuh kemudian malu karena dilihat orang banyak.
Buruh 2 : Itu Pasti. Sudahlah, yang yang lalu biarlah berlalu. Kita do’akan saja, semoga ditempatkan di tempat yang baik disisi Alloh.
Dadang : Aamiin allohumma Aamiin Mas.
Buruh 1 : Ya udah Dang, saya kerja lagi. Mesinnya cepet benerin, nanti malah menghambat pekerjaanmu.
Dadang : Siap Mas, makasih. Oh yaa.. nanti siang biasakan kita makan di warung Bu Karyo ? Aku tunggu di gerbang Mas, biar sama – sama ke sananya.
Dari kejauhan hanya terlihat ujung ibu jari dan ujung telunjuk tangan kanan saling bertemu, menandakan jawaban dari buruh 1 .
Nah, itulah teman - teman Naskah Drama 4 Orang - Tema Sosial dan Persahabatan : Di Warung Bu Karyo dari SUARA SASTRA.
Semoga Bermanfaat dan Terimakasih
Salam SUARA SASTRA.