Cerpen Terbaru Anak Remaja Dengan Berbagai Pesan |
TEMANKU LEBIH POSSESIF DARI PACAR
Pernah gak sih kalian punya teman yang posisinya melebihi orang tua atau batang pacar sendiri? Ya,itulah sekarang yang terjadi dengan diriku. Namaku Ayu aku punya seorang sahabat bernama Tia. Pertama kali bertemu kelas 3 SMP saat rolling kelas, Kami kenalan dan kebetulan duduk bareng, Dan di situlah persahabatan kami dimulai. memang aku dan dia cocok banget mulai dari hobi, kesukaan, sampai beberapa kebiasaan. Kami sering belajar bareng, pergi main dan cari makan,sampai kadang gantian nginep di rumah.Saat memasuki masa putih abu-abu ,aku dan Tia sekolah di SMA yang sama. Bahkan di kelas yang sama. Dan karena sudah kenal, otomatis dia memilih tempat duduk di sebelahku lagi ya... normal kan? Namanya juga teman lama di sekolah yang baru pasti pengen bareng.
Sesuai dengan hobiku, Aku ikut serta paduan suara, dan di semester 2 tim kami menang pertandingan antarsekolah tingkat provinsi! Senang sekali rasanya! Bersama anggota tim lainnya, aku pun pergi merayakan kemenangan kami. Keesokan harinya, Tia mendiamiku dan memasang muka datar sepanjang hari. Aku sempat bingung, apa yang terjadi dengan Tia aku sempat bertanya tapi dia hanya diam saja. Pikirku mungkin dia ada masalah keluarga dan butuh waktu untuk sendiri.
Suatu akhir pekan aku mengajak dia keluar sekedar mencari angin. Saat kami duduk-duduk di cafe, aku memintanya bercerita. Kenapa akhir-akhir ini dia berubah dan tidak mau berbicara denganku. Aku sangat kaget mendengar penjelasan dia marah karena aku tidak memberitahu dan tidak mengajaknya merayakan kemenangan tim paduan suara kami. Bagiku ini tidak masuk akal aku menjelaskan ke Tia,bahwa aku tidak mengajaknya karena ekstrakurikuler kami berbeda, dan itu hanya perayaan untuk anggota tim paduan suara saja.aku meyakinkan Tia bahwa aku tidak melupakannya. Dan sama sekali tidak ada pikiran untuk mengucilkannya. Tia tersenyum dan kembali ke sifat asalnya yang cerewet dan ceria.
Bulan-bulan berikutnya berjalan normal, aku dan Tia ngobrol, belajar, dan jalan bareng .Sampai suatu hari kelas kami dibagi untuk aktivitas kelompok study tour. Karena diputuskan dengan sistem undian, aku dan Tia masuk ke kelompok yang berbeda. Tia bersikeras ingin tukar undian agar aku dan dia bisa satu kelompok .Aku heran dan mengatakan bahwa ini kesempatan bagus untuk menjadi lebih dekat dengan teman-teman lain di kelas. Tia masih tetap ngotot, tapi akhirnya menyerah karena Pak guru bilang keputusan undian adalah final yang tidak bisa diubah. Jujur saja aku lega rasanya Bisa bernafas, namun sejak kejadian itu aku mulai menyadari bahwa sikap Tia padaku ternyata tidak normal, Tia selalu minta ditemani saat ke kamar kecil, makan siang mau selalu bersamaku. Pulang sekolah jika bisa selalu ikut nongkrong kemana pun aku pergi, dan selalu agak mencibir jika aku semangat menceritakan teman yang baru aku kenal.Pernah aku sangat sibuk dengan kegiatan paduan suara dan urusan keluarga pada saat yang sama. Di kelas aku hanya menyapa Tia singkat Karena terburu-buru harus pergi, dan malam pun aku nggak sempat membalas chat atau teleponnya. Dia marah besar denganku bahkan sering menyindirku secara langsung lewat akun sosmednya"apa teman sejati datang saat butuh saja?" "sombong ya sekarang" atau bahkan sampai berlirik "kehadiranmu musiman seperti durian".
Aku sudah berusaha menjelaskan pada Tia tapi dia terus saja marah denganku. Pikirku loh kok kami jadi seperti orang pacaran, Dan aku pihak yang selingkuh? aku terus bersabar untuk mengajak dia berbicara sampai akhirnya aku muak dengan sifatnya yang terlalu posesif dan egois. Sahabat sejati tidak harus selalu bersama kan? Karena duniaku bukan untuk Tia saja, Dan sebaliknya dunia Tia bukan untuk aku saja. Akhirnya suatu sore aku memutuskan untuk datang ke rumahnya. aku menumpahkan semua kekesalan dan perasaanku yang campur aduk sampai sampai aku menangis karena terbawa emosi. Saat itulah akhirnya Tia mengerti, dan setelah itu ikut menangis lama ia memelukku dan minta maaf.Malam itu kami berbicara,Tertawa dan ketiduran dengan mata yang bengkak. banyak temanku bertanya, "kenapa sih kamu nggak tinggal dia saja", aku hanya tersenyum dan aku menjawab "aku percaya sahabat sejati akan selalu ada bersama kita".
Tidak selalu dalam bentuk fisik teman yang baik tidak harus bertemu setiap hari atau selalu hadir terlibat momen momen penting kita. tentu saja ada kalanya dia absen, tapi sekalipun demikian kita akan tetap merasakan dukungannya. Sekalipun jauh dan hanya melalui teks atau telepon seperti Tia yang selalu berada di sampingku. bukan dengan cara meninggalkan teman untuk menghukum dan membuatnya sadar dan berubah. tapi Ambilah tangannya, Berilah penjelasan agar perlahan Dia Mengerti Sekarang tia sudah mau berubah dan mulai mengerti dengan waktu waktu di mana Kita perlu berdua atau bergaul dengan Teman-teman yang lain, perlahan ia mulai jalan dengan teman-teman barunya dan tentu Aku tidak marah .aku malah senang karena tia bisa bersosialisasi dengan lingkungan baru .sikap positif dia juga mulai menghilang memang butuh waktu dan tidak instan, tapi yang terpenting tia mau berubah ke arah yang lebih baik. Kita mungkin mengenal istilah "mantan pacar" tapi tidak ada istilah mantan sahabat dalam hidup ini.persahabatan sejati tidaklah exlusip, tetapi memberi ruang bagi orang lain untuk juga mengenal sahabatmu. persahabatan itu menghormati privasi sahabat dan tidak memaksanya untuk berbagi,Jika dia tidak nyaman serta menyadari bahwa seorang sahabat adalah pribadi yang unik dengan keragaman yang tidak bisa kita seragamkan. sahabat sejati akan selalu hidup dalam hati kita ,sejauh apapun jarak fisik yang merintangi karena persahabatan sejati adalah saling mendukung dan mengerti dalam perjalanan kita bersama menuju kedewasaan.
AKU HIDUP DENGAN KAWANKU
Aku dilahirkan di sebuah keluarga yang sederhana, tidak banyak tuntutan, juga tidak banyak peraturan. Namun, dari hidup seperti inilah Aku merasa hidupku adalah bagaimana caraku menuntun dan menjalankannya. Ketika ada seseorang menegurku, aku lebih memilihi menghindar. Sebenarnya hal ini terjadi baru-baru kemarin, sebelum semuanya berubah, sebelum semua orang tidak pernah memihak kepadaaku.Dari kebebasan ini juga, perlakuanku terhadap kawan-kawanku sepertinya tidak mendapat timbal balik yang menyenangkan. Saat aku mencoba untun mengajak bercanda kepada kawan-kawanku, aku melihat keterpaksaan dari mereka. Seolah-olah mereka tidak senang jika aku mengajak mereka untuk bercanda. Mungkin karena aku yang tidak sering keluar rumah, tidak tahu bagaimana memulai komunikasi yang baik dengan kawan-kawan di kelas.
Sesekali juga aku pernah membuat onar di sekolah, yang aku sadari itu semua adalah akibat dari ketidaktahuan ku terhadap apa yang harusnya aku tahu. Karena jarang keluar rumah, aku jadi tidak mau mengontrol diriku sendiri. Tidak bisa menahan amarah, tidak mau kalah, dan tidak mau salah. Itulah yang menjadi sebuah penyesalan tersendiri bagiku, karena semua hal tersebut, aku menjadi sulit mendapatkan teman. Semua kejadian dalam hidupku, akan aku jadikan pelajaran berharga yang seharusnya bisa menjadikan aku jadi lebih baik dari hari ini. Dari kesalahan dalam perjalananku juga tidak ada sebuah penyesalan. Karena aku pernah mendengar sebuah kata-kata : Kesalahan yang dijadikan penyesalan hanya akan membawamu jatuh dan sulit bangkit, namun ketika kesalahan itu dijadikan pengalaman olehmu itu akan membuatmu bangkit seolah kamu tak ingin jatuh.
Nah, itulah Cerpen Terbaru Anak Remaja Dengan Berbagai Pesan dari SUARA SASTRA. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
Terimakasih
Salam
SUARA SASTRA